Nama : Rizky Aziz Febrian Syach
Kelas : 1KA29
Nama Dosen : Junaedi Abdillah
Karya tulis ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
Kelas : 1KA29
Nama Dosen : Junaedi Abdillah
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
Karya tulis
ilmiah tentang “Manusia dan Cinta Kasih”
Karya tulis ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak,
terutama dari Bapak sendiri,sehingga dapat memperlancar
pembuatan Karya tulis
ilmiah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih
kepada semua pihak serta beberapa sumber yang menjadi bahan tinjauan saya dalam
pembuatan Karya tulis ilmiah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
pembuatan Karya tulis ilmiah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat
maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima
segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat
memperbaiki karya tuli
ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga Karya tulis tentang “Manusia Dan Cinta kasih” ini
Akhir kata kami berharap semoga Karya tulis tentang “Manusia Dan Cinta kasih” ini
dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.
Bekasi,Mei 2017
Penulis
Bekasi,Mei 2017
Penulis
Daftar Isi
BAB IV Manusia dan Cinta
Kasih
Pendahuluan
Latar
Belakang
............
4.1 Pengertian Cinta kasih
4.1.1 Unsur – Unsur tentang cinta
4.1.2 Unsur – unsur dalam segitiga
cinta
4.1.3 beberapa tingkatan
cinta
4.2 Cinta menurut ajaran agama
4.2.1 Bentuk – bentuk cinta
4.2.2 Ayat Al-Qur’an tentang cinta dan kasih sayang
4.2.3 macam – macam cinta dan kasih dari orang
tua
4.2.4 contoh – contoh kasih
sayang
4.3 KEMESRAAN
4.3.1 Pengertian Kemesraan
4.3.2 Puisi tentang kemesraan
4.4 Pemujaan
4.5 Belas kasihan
4.5.1 Cara-cara menumpahkan belas kasih
4.6 Cinta Kasih Erotis
- Kesimpulan dan saran
- Kata Penutup
- Daftar Pustaka
-
Pendahuluan
Setiap manusia di muka bumi
pasti pernah merasakan cinta. Cinta datang dengan bentuk yang berbeda-beda,
entah itu cinta kepada keluarganya bahkan kepada lawan jenis. Tak hanya
manusia, mahluk lain pun dapat merasakan cinta.
Cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh
belas kasihan. Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang hampir sama,
antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung pengertian
tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk
mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata lain,
bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata.
-
Latar
Belakang
Cinta merupakan pengalaman yang sangat
menarik yang pernah kita alami dalam hidup ini. Sangat disesali, orang pada
umumnya masih bingung akan apakah cinta itu sesungguhnya. Kebingungan mereka
semakin bertambah ketika dunia perfileman memperkenalkan arti cinta yang salah
dimana penekanan akan cinta selalu dititik beratkan pada perasaan dan cerita
romantika.
Walaupun, sulit juga untuk
diungkapkan dan diingkari bahwa cinta adalah salah satu kebutuhan hidup manusia
yang cukup fundamental. Begitu fundamentalnya sampai-sampai membawa Khalil Gibran, seorang punjagga
terkenal, berpendapat bahwa “Cinta hanya sebuah
misteri”. Cinta sangat erat dalam kehidupan dan tidak bias di
pisahkan dalam kehidupan. Tidak pernah selintas pun orang berpikir bahwa cinta
itu tidak penting. Mereka haus akan cinta, mereka butuh akan cinta.
Begitupun dengan kasih sering sekali kita
terkecoh bahkan sulit untuk membedakan cinta dan kasih itu sendiri. Oleh karena
itu, penulis sangat tertarik mengambil judul makalah Manusia dan Cinta Kasih,
agar dapat membantu kita semua untuk lepas dari ketidak jelasan Cinta Kasih
yang selalu menjadi bahan perenungan, diskusi, cerita yang tidak pernah ada
akhirnya.
A. Pembahasan
4.1 Pengertian Cinta kasih
Ada beberapa pendapat mengenai pengertian
cinta kasih, yaitu :
1.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia
karangan J.S. Purwodarminta, cinta adalah rasa sangat suka
(kepada) atau rasa sayang (kepada), ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta
(kepada) atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian, arti cinta dan kasih itu
hamper sama sehingga kata kasih dapat dikatakan lebih memperkuat rasa cinta.
Oleh karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
2.
Walaupun cinta dan kasih mengandung arti yang
hamper sama, antara keduanya terdapat perbedaan, yaitu cinta lebih mengandung
pengertian tentang rasa yang mendalam, sedangkan kasih merupakan pengungkapan
untuk mengeluarkan rasa, mengarah pada orang atau yang dicintai. Dengan kata
lain, bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara
nyata.
- Erich Fromm (1983: 24-27) dalam bukunya Seni Mencintai menyebutkan bahwa cinta itu terutama member, bukan menerima, dan member merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dalam member adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyertakan unsure-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian, dan pengenalan.
- Secara sederhana cinta kasih adalah perasaan kasih sayang yang dibarengi unsur terikatan, keintiman dan kemesraan (Cinta Ideal / Segitiga Cinta) di sertai dengan belas kasihan, pengabdian yang diungkapkan dengan tingkah laku yang bertanggung jawab. Tanggung jawab yang diartikan akibat yang baik, positif, berguna, saling menguntungkan, menciptakan keserasian, keseimbangan dan kebahagiaan
4.2.1 Unsur – unsur tentang
cinta
1.Care (perhatian).
Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai.
Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan
kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita
akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan
bebannya.
Kalau kita mencintai Allah Swt., maka kita akan memperhatikan
apa saja yang Allah ridhai dan yang dimurkai-Nya.
2. Responsibility
(tanggung jawab).
Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek
yang dicintai.
Orang tua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan
kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai
isterinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah
tangganya. Karyawan yang mencintai perusahaannya, akan bertanggung jawab akan
kemajuan perusahaannya.
Orang yang mencintai Tuhannya, akan bertanggung jawab untuk
melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.Itulah Responsibility.
3. Respect (hormat).
Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang
dicintai,
kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan
perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak
mengecewakannya.Inilah yang disebut respect.
4. Knowledge
(pengetahuan).
Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek
yang dicintai.
Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan
isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar
belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Kalau kita mencintai Tuhan,
maka harus berusaha memahami ajaran-ajaran-Nya. Kalau empat unsur ini
ada dalam kehidupan kita, Insya Allah hidup ini akan bermakna.
4.2.2
Unsur – unsur dalam segitiga
- Pertama, Intimasi.
Intimasi adalah aspek emosi dari cinta. Intimasi pada awal hubungan tumbuh
dengan baik, tapi kalau tidak dirawat bisa menurun ke titik nol. Bila relasi
dan komunikasi tidak bertumbuh dengan baik intimasi menjadi mati.
- Kedua, Passion
atau gairah. Ini adalah sisi motivasi dari segitiga cinta itu. Sisi gairah
ini punya peranan penting bagi perkembangan fisiologis dan keinginan yang kuat
untuk bersatu dengan yang dicintai. Pada mulanya passion bertumbuh cepat dan
sangat kuat, sampai tidak lama kemudian passion ini jadi kebiasaan. Passion
punya segi motivasi yang berkekuatan positif. Inilah yang memikat anda kepada
seseorang. Ini cepat berkembang dan bisa juga cepat mati. Sisi negatifnya
adalah jika hubungan sudah saling menyakitkan maka daya tarik tadi lama
kelamaan memudar.
-
Ketiga, sisi komitmen. Ini merupakan sisi
kognitif dari cinta. Komitmen adalah tekad untuk memelihara cinta. Komitmen ini
bertumbuh mulai dari taraf nol saat pertama kali bertemu dengan yang dicintai,
dan bertumbuh ketika semakin saling mengenal satu dengan lainnya. Kuncinya
saling mengenal dan menghargai. Bila relasi melemah maka komitmen juga
cenderung melemah.
4.1.3
Beberapa tingakatan Cinta
à tingakatan
cinta menurut ibnul qayyim al – jauziyah
6 Tingkatan cinta ini adalah urut-urutan mana yang harus kita
cintai pertama kali.Adapun 6 tingkatan cinta tersebut adalah :
1.
Tingkatan yang pertama adalah tatayyum
Tatayyum adalah
tingkatan tertinggi dalam mencintai, ini hanya hak Allah semata. Ini adalah
cinta prioritas bahkan mencintai yang selain dari Allah adalah sebagai bukti
kita mencintai Allah SWT.
2. Tingkatan
yang kedua adalah ‘Isyk
‘Isyk adalah cinta yang
menjadi hak Rasulullah SAW, cinta kepada teladan kita, kepada junjungan kita
hingga menjadikan kita untuk selalu berusaha mengikuti apa yang beliau lakukan,
mengerjakan sunnah-sunnahnya, selalu bershalawat padanya.
3.
Tingkatan ketiga adalah Syauq
Syauq adalah
cinta antara satu mukmin dengan mukmin lainnya namun lebih dekat secara
kekeluargaan. Seperti cinta ayah dan ibu kepada anaknya, cinta kakak kepada
adik, cinta antara suami kepada istrinya. Karena cinta ini jugalah manusia
saling berkembang meneruskan keturunannya.
4.
Tingkatan keempat adalah shababah
Shababah adalah
cinta sesama muslim dalam lingkup yang lebih luas. Tidak saling mengenal, tidak
ada kedekatan secara darah, daerah, bahkan bangsa sekalipun namun dipersatukan
oleh satu kalimat tauhid “Laa ilaha illallah” .
Hubungan yang didasari oleh ikatan cinta shababah inilah
yang menguatkan kita sesama muslim untuk bisa saling merasakan satu sama lain.
Untuk saling menolong dan membantu satu sama lain jika saudara kita terkena
ancaman atau musibah.
5.
Tingkatan kelima adalah ‘Ithf (Simpati)
‘Ithf bicara tentang sisi
kemanusiaan, jadi pada tingkatan ini adalah bagaimana kita bersimpati kepada
sesama manusia tanpa melihat apapun suku, bangsa bahkan agamanya sekalipun.
Maka jika dia dalam kesulitan, maka alasan sesama manusia cukup bagi kita untuk
memberikan bantuan serta pertolongan padanya.
6.
Tingkatan keenam adalah intifa
Intifa adalah tingkatan
terendah dalam tingkatan-tingkatan cinta, apa itu intifa?, cinta pada keinginan
pemanfaatan kepada harta benda. Cinta kepada harta benda atau dunia inilah yang
sering sekali menggelincirkan kita, sering menyesatkan kita, membuat kita
terlena dan terlupa akan cinta-cinta yang lebih utama dan jauh lebih penting
dari ini, bahkan dalam kondisi tertentu ada yang menempatkan cinta ini pada
tingkatan tertinggi melebih cintanya pada Allah SWT.
4.2
Cinta menurut ajaran agama
Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat
dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Tetapi dalam kenyataan
hidup manusia masih mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini. Di satu
pihak, cinta didengkan dengan lagu dan organisasi perdamaian dunia, tetapi di
pihak lain dalam praktek kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari
kenyataan. Atas dasar ini, agama memberikan ajaran cinta kepada manusia.
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan
diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri.
Kadang- kadang mencintai orang lain, atau juga istri dan anaknya, harta, atau
Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab
suci Al-Qur’an.
Cinta
menurut ajaran agama :
1.
Cinta diri
Cinta diri erat kaitannya dengan menjaga
diri. Manusia senang untuk tetap hidup,mengembangkan potensi dirinya,dan meng
aktualisasikan dirinya dan ia pun mencintai segala sesuatu yang
mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang
menghalanginya untuk hidup. Berkembang, mengaktualisasikan diri,
mendatangkan rasa sakit, penyakit dan mara bahaya. Al –Qur’an telah
mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri ini,
kecenderungannya untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan
berguna bagi dirinya, dan menghindari dari segala sesuatu yang membahayakan
keselamatan dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW, bahwa seandainya beliau
mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal yang baik bagi
dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.
2.
Cinta Sesama manusia
Agar manusia dapat hidup
dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya , ia tidak
boleh tidak harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Oleh
karena itu,Allah ketika memberi isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya
sendiri, seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa kesusahan
dan usahanya yang terus menerus untuk memperoleh kebaikan serta kebakhilannya
dalam memberikan sebagian karunia yang diperolehnya, setelah itu Allah langsung
memberikan pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak berlebih-lebihan
dalam cintanya kepada dirinya sendiri dan melepaskan diri dari gejala-gejala
itu adalah dengan melalui iman, menegakkan sholat, memberikan zakat, bersedekah
terhadap orang-orang miskin dan tak punya, dan menjauhi segala larangan Allah.
3.
Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan
seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian,
dan kerjasama antar suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi
kelangsungan hidup keluarg.
4. Cinta Keibuan
Kasih sayang itu bersumber dari cinta
keibuan, yang paling asli dan yang terdapat pada diri seorang ibu terhadap
anaknya sendiri. Ibu dan anak terjalin suatu ikatan fisiologi. Seorang ibu akan
memelihara anaknya dengan hati-hati penuh dengan kasih sayang dan naluri alami
seorang ibu. Sedangkan menurut para ahli ilmu jiwa berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukan karena fisologis, melainkan dorongan psikis.
5.
Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antar ayah dan anak-anaknya tidak
terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dan
anaknya , maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan
kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan,
melainkan dorongan psikis. Dorongan ini nampak jelas dalam cinta bapak kepada
anak-anaknya , karena mereka sumber kesenangan, kegembiraan baginya ,
kekuatan, kebanggan ,dan merupakan faktor penting bagi kelangsungan peran bapak
dan kehidupan dan tetap terkenangnya setelah dia meninggal dunia.
6.
Cinta
kepada Allah
Merupakan puncak cinta
manusia, yang paling jernih, spiritual dan yang dapat memberikan tingkat
perasaan kasih sayang yang luhur, khususnya perasaan simpatik dan sosial. Cinta
yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinyta menjadi kekuatan pendorong
yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk cinta yang
lain. Semua tingkah laku dan tindakannya ditujukan kepada Allah, mengharapkan
penerimaan dan ridha-Nya
Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat
cinta itu menjasi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupannya dan
menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya
menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan
seluruh alam semesta.
7.
Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada rasul, yang
diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat
kedua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna
bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur
lainnya.
4.2.3 Macam
– Macam cinta dan kasih sayang orang tua
Pengertian
kasih sayang menurut kamus umum bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadaminta yaitu perasaan sayang,
perasaan cinta atau perasaan suka pada seseorang. Dalam berumah tangga kasih
sayang merupakan kunci kebahagiaan. Kasih sayang ini merupakan pertumbuhan dari
cinta. Dalam kasih sayang sadar atau tidak dituntut tanggung jawab,
pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling
terbuka, sehingga keduannya merupakan suatu kesatuan yang utuh.
Seorang remaja menjadi frustasi, morfinis, berandalan dan sebagainya itu
disebabkan karena kekurangan perhatian dan kasih sayang dalam kehidupan
keluarga.
Kasih sayang, dasar komunikasi dalam suatu
keluarga. Komunikasi antara anak dan orang tuanya pada prinsipnya anak terlahir
dan terbentuk sebagai hasil curahan kasih sayang orang tuanya. Pengembangan
watak anak dan selanjutnya tak boleh lepas dari kasih sayang dan perhatian
orang tuanya. Suatu hubungan yang harmonis akan terjadi bila hal itu terjadi
secara timbal balik antara orang tua dan anak.
-
Macam-macam cinta
kasih dari orang tua :
1. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat
pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat
aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat
pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat
aktif.
Contoh-contoh tentang kasih sayang :
1. Cinta
kasih antar orang tua dan anak. Orang tua yang memperhatikan dan memenuhi
kebutuhan anaknya, berarti mempunyai rasa cinta kasih terhadap anak. Mereka
selalu mengharapkan agar anaknya menjadi orang baik dan berguna di kemudian
hari.
2.
Cinta kasih antara pria dan wanita. Seseorang pria menaruh perhatian
terhadap seorang gadis dengan perilaku baik, lemah lembut, sopan, apalagi
memberikan seuntaian mawar merah, berarti ia menaruh cinta kasih terhadap gadis
itu.
3.
Cinta kasih antara manusia. Apabila seorang sahabat berkunjung ke rumah
kawannya yang sedang sakit dan membawa obat kepadanya berarti bahwa sahabat itu
menaruh cinta kasih terhadap kawannya yang sakit itu.
4. Cinta
kasih antara manusia dan Tuhan. Apabila seorang taat beribadah, menurut
perintah tuhan, dan menjauhi larangan-Nya, orang itu mempunyai cinta kasih
kepada tuhan penciptanya.
5. Cinta
kasih manusia terhadap lingkungan. Apabila seseorang menciptakan taman yang
indah, memelihara taman pekarangan, tidak menebang kayu di hutan seenaknya,
menanam tanah gundul dengan teratur, tidak berburu hewan secara semena-mena
atau dikatakan bahwa orang itu menaruh cinta kasih atau menyayangi lingkungan
hidupnya.
4.3 KEMESRAAN
- Pengertian
kemesraan :
Kemesraan berasal dari kata mesra yang
berarti erat atau karib sehingga kemesraan berarti hal yang menggambarkan
keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan
merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan,
keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
4.4 Pemujaan
Salah satu mannifestasi cinta manusia
kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan
manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini
ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang
sebenarnya.
4.5. Belas Kasihan
Belas kasih (composian)
adalah kebajikan satu di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk
penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri, dan
landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme-dasar ke tertinggi
prinsip-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
4.5.1 Cara-cara
menumpahkan belas kasih :
Berbagai macam cara orang memberikan
belas kasihan bergantung kepada situasi dan kondisi, seperti :
1. Ada yang memberikan uang.
2. Ada yang memberikan barang.
3. ada yang memberikan pakaian, makanan
dll.
4.6 Cinta
Kasih Erotis
Cinta erotis adalah
kehausan akan penyatuan sempurna akan penyatuan dengan yang lainnya. Keinginan
untuk bersatu dan berteman dengan lawan jenis, untuk menghilangkan sepi atau
untuk menenangkan suatu naluri seksual. Cinta kasih dapat merangsang keinginan
untuk bersatu secara seksual. Namun apabila penyatuan fisis tadi tidak
dilandasi oleh cinta kasih maka hanya akan membawa pada penyatuan yang bersifat
pesta pora dan sementara saja.
Cinta kasih erotis,
apabila benar-benar sebuah cinta sejati, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa
seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang
sedalam-dalamnya dan menerima pribadi lawan jenisnya. Cinta ini terjadi antara
dua orang anak manusia berlainan jenis, yang ingin menyatukan diri mereka untuk
mengisi kekosongan hidup dan sebagai teman hidup dalam mengarungi bahtera
kehidupan.
-
Kesimpulan
Cinta itu mulia, bisa sangat indah, cinta itu
sebuah kebahagiaan, tetapi manakala cinta itu tidak sesuai dengan apa yang
diharpakan, apa yang diperkirakan dan apa yang didambakan bertolak belakang
dari kenyataaan yang sudah terlanjur tercipta dalam angan-angan maka cinta bisa
sangat menyakitkan dan menimbulkan penderitaan yang luar biasa.
Kata Penutup
Demikianlah karya tulis tentang
“Manusia
dan cinta kasih”. Kiranya Karya tulis penulis dapat digunakan sebagaimana
harusnya. Penulis berharap agar melalui karya Tulis ini, generasi penerus
bangsa Indonesia dapat lebih memahami apa itu ilmu budaya dasar dan segala hal
yang berkaitan dengannya. Agar para generasi penerus bangsa dapat lebih jernih
memecahkan suatu masalah dengan cara melakukan pendekatan secara kemanusiaan
agar Ilmu kebudayaan tetap terjaga.
Penulis memohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata dalam penyampaian makna. Kritik dan saran dari pembaca,
penulis terima dengan ikhlas.
- DAFTAR PUSTAKA
2. Shintakusuma
3.ibd99