Rizky Aziz Febrian Syach
Universitas Gunadarma
Bpk. Ahmad Nasher
AGAMA DAN IPTEK
AGAMA
Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.
Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekerta āgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada kata kerja re-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan berreligi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.
IPTEK
Pengertian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Ilmu adalah suatu pemahaman tentang suatu pengetahuan, yang memiliki fungsi untuk mencari, menyelidiki, dan menyelesaikan suatu hipotesis. Ilmu juga merupakan suatu pengetahuan yang teleh teruji kebenarannya. misalnya, pengetauan tentang sikap dan prilaku manusia sebagai mahluk sosial, kemudian pengetahuan itu di selidiki oleh para ahli menggunakan metode-metode tertentu, dan ternyata pengetahuan tersebut memang benar bahwa manusai itu mahluk sosial, maka dari itu pengetahuan tersebut dikatakan sebagai ilmu yaitu ilmu sosial.
Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui atau disadari seseorang yang didapat dari pengalamannya. pengetahuan tidak bisa dikatakan sebagai sebuah ilmu karena kebenarannya belum teruji. Pengetahuan muncur dikarenakan seseorang menemukan sesuatu yang sebelumnya belum pernah dilihatnya.
Teknologi merupakan suatu penemuan melalui proses metode ilmiah untuk mencapai tujuan yang maksimal. teknologi juga dapat diartikan sebagai sarana manusia untuk menyediakan kebutuhan.
Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) adalah suatu ilmu yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia.
HUBUNGAN AGAMA DAN IPTEK
Peran agama Islam dalam perkembangan SAINS dan IPTEK adalah menjadikan aqidah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan. Namun saat ini, banyak umat islam yang mengikuti paradigma sekuler dan tidak menjadikan aqidah islam sebagai landasan ilmu pengetahuan. Paradigma Islam ini menyatakan bahwa Aqidah Islam wajib dijadikan landasan pemikiran (qa’idah fikriyah) bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan berarti menjadikan Aqidah Islam sebagai sumber segala macam ilmu pengetahuan, melainkan menjadikannya sebagai standar bagi segala ilmu pengetahuan.
Maka ilmu pengetahuan yang sesuai dengan Aqidah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan. Selain itu, syariat islam yang lahir dari Aqidah Islam dijadikan sebagai standar bagi pemanfaatan IPTEK dalam kehidupan sehari-hari. Standar atau kriteria inilah yang seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar manfaat pragmatisme/ utilitarianisme seperti yang ada sekarang. Standar syariah ini mengatur bahwa boleh tidaknya pemanfaatan IPTEK didasarkan pada ketentuan halal-haram (hukum-hukum syariah Islam). Umat Islam boleh memanfaatkan IPTEK jika telah dihalalkan oleh Syariah Islam. Sebaliknya jika suatu aspek IPTEK telah diharamkan oleh Syariah, maka tidak boleh umat Islam memanfaatkannya, walaupun ia menghasilkan manfaat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia.
Berbagai sarana modern industri, komunikasi, dan transportasi, misalnya, terbukti amat bermanfaat. Dengan ditemukannya mesin jahit, dalam 1 menit bisa dilakukan sekitar 7000 tusukan jarum jahit. Bandingkan kalau kita menjahit dengan tangan, hanya bisa 23 tusukan per menit. Lalu di abad XIX Orang Eropa perlu dua minggu untuk memperoleh berita pembunuhan Presiden Abraham Lincoln. Tapi pada 1969, dengan sarana komunikasi canggih, dunia hanya perlu waktu 1,3 detik untuk mengetahui kabar pendaratan Neil Amstrong di bulan. Tapi di sisi lain, tak jarang IPTEK berdampak negatif karena merugikan dan membahayakan kehidupan dan martabat manusia. Misalnya, bom atom pada tahun 1945 telah menewaskan ratusan ribu manusia di Hiroshima dan Nagasaki. Dan juga dengan di temukannya senjata api, hal itu meningkatkan angka kriminalitas seperti perampokan dan pembunuhan. Kloning hewan rintisan Ian Willmut yang sukses menghasilkan domba kloning bernama Dolly, akhir-akhir ini diterapkan pada manusia (human cloning). Proses kloning inilah yang memberikan dampak paling negatif bagi umat manusia, yaitu menumbuhkan rasa tidak percayanya keberadaan Tuhan sebagai Sang Pencipta karena manusia menggangap bahwa mereka telah sanggup untuk menciptakan dirinya sendiri.
Di sinilah peran agama sebagai pedoman hidup manusia menjadi sangat begitu penting. Agama dapat menuntun kembali manusia agar memperoleh dampak IPTEK yang positif saja, dan mengeliminasi dampak negatif seminimal mungkin. Namun sekarang ini, posisi agama sangat tertinggal jauh dengan perkembangan IPTEK. Banyak manusia berlomba-lomba untuk melakukan pengembangan IPTEK tanpa diiringi dengan unsur Etika dan Agama. Sedangkan Agama dan IPTEK harus berjalan dengan seirama, karena Agama diturunkan oleh Allah kepada nabi Muhammad bertujuan untuk dijadikan pedoman dan mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, dengan manusia lain, dengan makhluk hidup lain, dengan alam dan dengan Tuhan-nya. Jadi apapun kreasi yang diciptakan oleh manusia harus sesuai dengan yang diajarkan oleh agama dan tidak boleh menyimpang.
KESIMPULAN
Pengertian Agama adalah sistem yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Mahakuasa serta tata kaidah yang berhubungan
dengan pergaulan manusia dan manusia serta lingkungannya.IPTEK adalah suatu ilmu yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan manusia.
Kendati pola hubungan yang diharapkan terjadi antara agama dan iptek secara eksplisit adalah pola hubungan netral yang saling tidak mengganggu, secara implisit diharapkan bahwa pengembangan iptek itu dijiwai, digerakkan, dan dikendalikan oleh nilai-nilai agama. Ini merupakan tugas yang tidak mudah karena, untuk itu, kita harus menguasai prinsip dan pola pikir keduanya (iptek dan agama). Saat ini baru sebagian kecil saja ummat yang menguasai hal itu dan yang sedikit itu masih belum sempat menulis buku teks yang memadukan kedua hal (agama dan iptek) itu. Dari uraian di atas, ternyata kita baru pada langkah awal dan masih jauh jalan yang harus kita tempuh.
Namun, bangsa Indonesia juga menyadari bahwa pengembangan iptek, di samping membawa dampak positif, juga dapat membawa dampak negatif bagi nilai agama dan budaya yang sudah dimiliki oleh bangsa Indonesia. Sebagai bangsa yang telah memilih untuk tidak menganut faham sekuler, agama mempunyai kedudukan yang penting juga dalam masyarakat Indonesia. Oleh karena itulah diharapkan agar pengembangan iptek di Indonesia tidak akan bertabrakan dengan nilai-nilai agama dan budaya luhur bangsa.
Referensi
http://mughits-sumberilmu.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-agama.html
http://prasetiawan03.blogspot.co.id/2013/03/pengertian-iptek.html
https://indo89.wordpress.com/2012/03/29/peran-agama-dalam-pengembangan-iptek/
EmoticonEmoticon